Silatnas III HMI: Mengenang Perjuangan dan Peran dalam Penumpasan G30S PKI

Peristiwa

Jember, 26 Januari – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jember menggelar Silaturahmi Nasional (Silatnas) III dengan tema “Mengenang Perjuangan HMI dari Masa ke Masa”. Acara ini berlangsung dengan khidmat, dihadiri oleh delegasi HMI dan KAHMI dari seluruh Indonesia, termasuk para dosen, tokoh masyarakat, serta mahasiswa.

Ketua panitia acara, Yogi Raya Pangestu, yang juga menjabat sebagai Ketua HMI Komisariat Ekonomi Universitas Jember (UNEJ), menegaskan pentingnya acara ini untuk mengenang kontribusi HMI dalam berbagai aspek perjuangan bangsa, terutama pada masa penumpasan Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30S/PKI) tahun 1965. “Kegiatan ini adalah wujud apresiasi terhadap sejarah perjuangan HMI dalam menjaga stabilitas bangsa, baik di bidang sosial, ekonomi, pendidikan, maupun agama,” ungkap Yogi.

Abah H. Mansur, salah satu pendiri sekaligus tokoh HMI, menjadi narasumber utama dalam acara ini. Dalam sambutannya, Abah Mansur menceritakan peran aktif HMI saat ia masih menjadi mahasiswa pada masa peralihan tahun 1965-1966. Ia mengingatkan bahwa HMI berperan penting dalam menggalang kekuatan mahasiswa untuk menjaga keutuhan bangsa dari ancaman ideologi komunis.

“Pada 30 September 1965, kami mahasiswa aktif yang tergabung dalam HMI bergerak untuk mempertahankan nilai-nilai Pancasila dan keutuhan NKRI. Saat itu, semangat kami tidak hanya berada di jalur perjuangan ideologis, tetapi juga turun langsung ke masyarakat,” ujar Abah Mansur dalam sesi wawancara langsung dengan jurnalis.

Ketua KAHMI Pusat, Dr. Hendra, SE., M.Si., turut hadir dan memberikan pandangan strategis tentang peran alumni HMI saat ini. Beliau menyatakan bahwa KAHMI terus berupaya mendorong para mahasiswa dan alumninya untuk berperan aktif dalam pembangunan sosial, ekonomi, agama, dan pendidikan. “HMI dan KAHMI memiliki tanggung jawab besar dalam mengawal perkembangan bangsa, terutama di era modern ini. Kami terus bergerak untuk mendukung program-program strategis yang berdampak nyata bagi masyarakat,” tegas Dr. Hendra.

Acara ini menjadi momentum untuk memperkuat sinergi antara HMI dan KAHMI sebagai organisasi yang tak hanya mencetak generasi intelektual, tetapi juga pelopor perubahan dalam berbagai bidang. Di bawah kepemimpinan Yogi Raya Pangestu di tingkat komisariat dan Dr. Hendra di tingkat pusat, HMI terus menunjukkan kiprahnya sebagai organisasi mahasiswa Islam yang progresif.

Silatnas III ini menutup rangkaian acara dengan diskusi interaktif, refleksi perjuangan HMI, dan penyusunan strategi pergerakan masa depan. Semangat perjuangan yang diwariskan para pendiri diharapkan dapat terus terjaga, menjadikan HMI sebagai salah satu garda terdepan perubahan di Indonesia.

Matahukum.com

Thahiruddin, SH., SE., MM
Jurnalis Jawatimur

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *