Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang diduga menjadi korban serangan siber dengan modus ransomware. Informasi serangan ini dimulai setelah akun FalconFeeds.io memberitakannya di platform X pada Rabu (18/12/2024), pukul 18.54 WIB. FalconFeeds.io adalah perusahaan yang menyediakan layanan untuk pencegahan ancaman terhadap data.
FalconFeeds.io menyatakan bahwa BRI kemungkinan mendapatkan serangan Cyber berupa Ransomware Bhase. Ransomware sendiri merupakan jenis perangkat lunak berbahaya yang dirancang untuk mengenkripsi data sehingga tidak bisa diakses oleh pemilik data dan para pelaku kemudian akan meminta tebusan agar data tersebut dapat diakses kembali.Serangan Ransomware adalah salah satu ancaman terhadap perlindungan data pribadi, yang ada di Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Pelindungan Data Pribadi (UU PDP) yang mengatur hak-hak pemilik data agar informasi pribadi mereka tetap terjaga. Dikutip dari Vectra.ai, Perusahaan penyedia layanan keamanan system Artificial Intelligence (AI), serangan Ransomware Bashe menargetkan industri dengan nilai bisnis tinggi dan menangani data yang yang penting dan sensitive termasuk sektor keuangan
Setelah cuitan tersebut, publik pun ramai mempertanyakan kebenaran berita tersebut karena BRI adalah bank dengan jumlah nasabah terbesar di Indonesia, dengan catatan laba yang mencapai Rp29,90 triliun hingga akhir Triwulan II tahun 2024, tentunya serangan Cyber seperti Ransomware akan berdampak signifikan. Untuk meyakinkan publik bahwa berita serangan tersebut tidak berpengaruh ke operasional BRI, maka pihak BRI dalam pernyataan resmi di platform X, menyatakan bahwa data nasabah tetap aman, dan semua layanan perbankan, termasuk mobile banking, beroperasi normal tanpa gangguan.
Arga M. Nugraha, Direktur Digital dan IT BRI melalui akun Instagram BRI pada Rabu (18/12) malam, menyatakan bahwa data maupun dana nasabah aman dan seluruh sistem berjalan normal dan layanan transaksi juga lancar. Pada platform X, Arga juga menegaskan bahwa BRI memiliki system keamanan teknologi informasi yang telah memenuhi standar internasional dan terus diperbaharui secara berkala untuk menghadapi berbagai potensi ancaman.